Sunday, December 6, 2015

Partisipasi Disbudpar Kab. Rote Ndao pada GPD Expo, Batam 2015

Dalam rangka mempromosikan potensi wisata Kabupaten Rote Ndao kepada dunia luar di samping juga menumbuhkan rasa cinta produk daerah dan kebudayaan lokal maka pemerintah Kabupaten Rote Ndao melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengikuti pameran berskala nasional yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau yang bekerjasama dengan PT. Aira Mitra Media. Pameran yang digelar pada tanggal 26 s/d 29 November di Atrium Mega Mall Batam Center, Batam tersebut bertajuk Gelar Produk Daerah (GPD Expo 2015).

Stand Disbudpar Kab. Rote Ndao


Sejumlah 32 peserta yang berpartisipasi dalam pameran ini, yang mana sebagian besar peserta adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Badan Penanaman Modal Daerah dan dinas/badan teknis terkait lainnya.

Deretan Stand Peserta Pameran


Pameran tersebut didukung oleh Pemerintah Prov. Kepulauan Riau, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia, dan Mega Mall Batam Center, Batam.


* * * * *

Friday, October 23, 2015

Nama-nama Nusak (Kerajaan) di Rote

Sistem pemerintahan tradisional di Rote dimulai pada zaman kolonial Belanda. Dengan kata lain, sistem pemerintahan di pulau terselatan NKRI ini berawal pada maza penjajahan. Terdapat dua versi sebagai berikut:
Pertama, sistem pemerintahan yang teratur mulai berlaku sejak tahun 1513 saat pemerintah kolonial Belanda membentuk 4 (empat) kerajaan besar di Pulau Rote yaitu:
1.      Kerajaan Korbafo.
2.      Kerajaan Bilba.
3.      Kerajaan Termanu.
4.      Kerajaan Dengka.
Kedua, pada tahun 1772, wilayah Keka dan Talae memberontak dan memisahkan diri dari Kerajaan Termanu, yang kemudian berdampak pada terbentuknya nusak-nusak lainnya yaitu:
1.      Nusak Ba’a.
2.      Nusak Lole.
3.      Nusak Lelain.
4.      Nusak Keka.
5.      Nusak Talae.
6.      Nusak Termanu.
7.      Nusak Korbafo.
8.      Nusak Bokai.
9.      Nusak Diu.
10.  Nusak Oepao.
11.  Nusak Lelenuk.
12.  Nusak Landu.
13.  Nusak Bilba.
14.  Nusak Rainggo.
15.  Nusak Tii.
16.  Nusak Dengka.
17.  Nusak Dela.
18.  Nusak Oenale.
19.  Nusak Ndao. 

Semoga bermanfaat!!! 


* * * * * 

Thursday, October 1, 2015

Alat-alat Produktif (Pertanian) Masyarakat Rote. 


Berikut ini beberapa nama alat produktif masyarakat Rote:
  • Felas (parang) digunakan untuk memotong kayu, membersihkan kebun, ladang. Masyarakat Bilba, Diu, dan Lelenuk disebut Fela. 
  • Tofa digunakan untuk membersihkan rumput. Masyarakat Tii menyebutnya fela na'u, masyarakatTermanu menyebutnya totofak, masyarakat Dengka menyebutnya fela ulu.
  • Te (tombak) terbuat dari besi dan digunakan untuk berburu. 
  • Tafa (parang panjang) yang dipakai untuk berperang. 
  • Sisilo (senpi/senapan tumbuk) yang dipakai untuk berburu dan berperang. Sebagian masyarakat Rote Barat menyebutnya Sisirok. 
  • Kokouk (anak panah); dibuat dari besi, yang digunakan untuk berburu dan juga untuk menangkap ikan. 
  • Tatatik (pacul) digunakan untuk memacul tanah. Masyarakat Termanu menyebutnya tatatis, masyarakt Dengka menyebutnya ta'a, masyarakat Dela dan Oenale menyebutnya ta'a uru. 
  • Besi (linggis) digunakan untuk menggali tanah memiliki beberapa sebutan yaitu dengga rae (Tii), besi kali dae (Termanu, Bilba, Diu, Lelenuk) besi ali dae (Oepao dan Ringgou), dan besi ali rae (Oenale). 
  • Danda digunakan untuk memacul tanah tetapi berukuran kecil dan lonjong. Masyarakat Ba’a dan Termanu menyebutnya dandang. 
  • Taka (kapak) digunakan untuk memotong dan membelah kayu. Masyarakat Ndao, Dengka, Oenale, Oepao, dan Ringgou menyebutnya ta'a. 
  • Ai susuak (kayu tunggal) digunakan untuk membalik tanah. Ada pula sebutan ai foi dae bagi masyarakat Ringgo, kai foi dae bagi masyarakat Bilba, Diu, Lelenuk, dan hau foi dae pada masyarakat Ndao. 
  • Ai seselek; kayu yang digunakan untuk menanam benih. Masyarakat Bilba, Diu, Lelenuk menyebutnya kai seselek, masyarakat Dengka dan Oenale menyebutnya hau sesela

Thursday, September 10, 2015

Informasi Umum

Rote Island (Pulau Rote)

Rote Island is 1214,3 square kms and it was a part of Kupang regency but since 2002, it was officially established as a regency in East Nusa Tenggara province. Rote is the southernmost island of Indonesia. It is located near the West Coast of Kupang and has an exceptional spectacular natural environment with clear, transparent waters, caved rock formations, terraced plantations and rolling hills rugged with palms trees, savana & some forests.

Map of Rote island  (Peta Pulau Rote). 

Rote is also known for its beautiful white sandy beaches namely Nemberala and Oeseli in West Rote sub-district. It has also become a class surf destination. The best surfing season starts from April and runs until November. There are two types of surf spots known as a left-hander in Nemberala, and a right-hander in Bo'a.

Surfing competition in Bo'a (Lomba Selancar di Bo'a). 

Well-managed hotels and villas are located nearby.


to be continued....

Wednesday, August 26, 2015

Informasi Umum

Peta Obyek Wisata Kab. Rote Ndao (Rote Tourism Map)

Hai, Guys. Butuh peta wisata Kab. Rote Ndao??? Ini dia petanya.
Semoga bermanfaat!!!


Rote Tourism Map

Wednesday, August 19, 2015

Serba-serbi


Padang Bebalain
Bagi wisatawan mancanegara yang berwisata ke Rote, pantai Nemberala pasti jadi tujuan utamanya. Tapi bagi wisatawal lokal, tempat yang satu ini bisa jadi alternatif. Ya, padang Bebalain yang berjarak kurang lebih 15 km dari Baa. Walaupun belum dipoles menjadi Obyek Wisatsa, namun bisa dijadikan tempat berwisata bagi keluarga yang menyukai pemandangan padang di sore hari. Sekadar informasi, padang ini terletak di daerah pegunungan Bebalain. Gua Hituk peninggalan Jepang pun tidak jauh dari padang eksotis ini.
 Bebalain menjelang senja

Berminat??????

Tuesday, August 18, 2015

Serba-serbi

Rumah Adat Rote



Rumah adat masyarakat Rote (Uma Nitu) memiliki bentuk sederhana dan hampir tidak memiliki ukuran dan hiasan. Pada bubungannya terdapat sebuah kayu panjang (karpus rumah) yang disebut toka dan pada kedua ujungnya terdapat kayu bersilang yang disebut bonani. Ada 2 (dua) macam Uma Nitu yaitu uma di hak dan uma di nek. Uma di hak artinya rumah bertiang 4 (empat). Rumah ini berukuran kecil dan sesuai namanya, memiliki 4 tiang utama. Sebaliknya uma di nek berukuran besar dan memiliki 6 (enam) tiang utama. Rumah Adat orang Rote dibangun hanya menghadap dua arah yaitu arah utara dan selatan. Pintu rumah adat biasanya cenderung berukuran rendah untuk menunjukkan rasa hormat tamu kepada tuan rumah yang dikunjunginya. 

Uma Nitu 

Semoga bermanfaat!!!

Informasi Umum

Obyek Daya Tarik Wisata di Kab. Rote Ndao

1. Kec. Lobalain:
  • Tiang Bendera, sebuah 'tiang' peninggalan tentara Jepang yang terletak di pantai. Berjarak kurang lebih 4 km dari ibukota Ba'a.
Pantai Tiang Bendera
  • Tangga 300 atau Mandoo, obyek wisata yang memiliki tiga ratusan anak tangga untuk mencapai puncaknya dan mendapatkan pemandangan alam yang menakjubkan. 

Mandoo (Tangga 300)

2. Kec. Rote Tengah:
  • Batu Termanu. Obyek wisata ini berjarak kurang lebih 8 km dari ibukota Ba'a dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Di sekitar obyek wisata ini tersedia juga penginapan yang sangat layak. 


Batu Termanu

3. Kec. Rote Timur.
  • Laut Mati, Pantai Daiama, dan Pantai Vei merupakan tiga obyek wisata bahari yang sangat layak untuk dikunjungi.Ketiga obyek wisata ini berjarak kurang lebih 70-an km dari ibukota Baa. 
Laut Mati 
Pantai Daiama
Pantai Vei

4. Kec. Rote Barat
Rote Barat sudah sangat terkenal dengan Nemberala-nya, selain Bo'a yang akhir-akhir ini mulai dikenal para peselancar dunia. Keindahan pantai di Rote Barat wajib anda kunjungi. Jaraknya 30-an km dari Baa. 
 Pantai Nemberala 

 
 Selancar di Pantai Bo'a

5. Kec.Rote Barat Daya.
Bila anda pecinta wisata bahari maka pantai Oeseli merupakan salah satu pantai terindah di Pulau Rote yang wajib dikunjungi. Memiliki pasir putih yang membentang luas, Oeseli tidak kalah eksotik dengan Nemberala dan pantai-pantai lainnya di Pulau Rote. Berjarak kurang lebih 40 km dari ibukota Ba'a. 
Pantai Oeseli

Semoga bermanfaat!!!!!

Friday, February 13, 2015

Kontak

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Rote Ndao
Jl. Ba'a-Lekunik, Rote Ndao, NTT.
anaqtmore27@gmail.com
aries_tmoreboy@yahoo.com

Serba-serbi

Pingin tau arti Sasandu dalam Bahasa Inggris??? Ini dia definisinya menurut Wikipedia:
(Definition of Sasandu).



SASANDO or SASANDU

Sasando is harp-like traditional music string instrument native of Rote island of East Nusa Tenggara, Indonesia. The name ‘sasando’ derived from Rote dialect ‘sasandu’ means ‘vibrating’ or ‘sounded instrument’.  It is believed that sasando already known to Rote people since 7th century.


The main part of sasando is a bamboo tube that served as the frame of the instrument. Surrounded the tube is several wooden pieces served as wedges. The wedges function is to hold the strings higher than the tube surface and also to produce various lengths of strings to create different musical notations.


 The stringed bamboo tube is surrounded by a bag-like fan of dried lontar or palmyra leafs, functioned as the resonator of the instrument. Sasando is played with both hands reaching into the stings on bamboo tube through lontar opening on the front, and the player’s fingers plucked the strings in the fashion similar to playing harp of kecapi.



 * * * * *

Thursday, January 15, 2015

Serba-Serbi

Sasandu




Sasandu, yang sudah telanjur dikenal dengan sebutan Sasando, merupakan alat musik tradisional dari Pulau Rote, NTT. Sasandu memiliki bentuk yang sangat unik karena terbuat dari daun lontar dan seruas bambu dengan ukuran panjang antara 40-45 cm. Pada kedua ujung bambu tersebut dipasang sepotong kayu kecil dan paku-paku halus untuk memasang kawat yang berfungsi sebagai tali atau dawai yang berjumlah 7-11 tali. 
Seiring perjalanan waktu, kini Sasandu sudah dibuat lebih modern lagi, seperti pada gambar berikut:
Sasandu ini disebut Sasandu Biola Elektrik yang memiliki lebih banyak dawai (senar), dan dapat dihubungkan pada Loudspeaker untuk mendapatkan bunyi yang lebih jernih.


Sasandu biasanya dimainkan sebagai alat hiburan dalam acara adat misalnya pesta perkawinan, pesta rumah baru, acara kematian, dan juga penyambutan tamu. Alkisah, dulunya Sasandu dimainkan oleh para jejaka untuk membujuk wanita untuk menjalin suatu hubungan. 
Hingga sekarang, alat musik kebanggaan orang Rote ini pun sudah mendunia. Satu hal yang membanggakan yakni ketika Sasandu dimainkan oleh seorang putera Timor bernama Nikodemus Tenis pada sebuah kegiatan pameran di Spanyol beberapa bulan silam. Alunan sasandu rupanya mampu menyedot perhatian Ratu Spanyol sehingga meminta Sasandu Rote tersebut yang kemudian disimpam pada Musem Nasional negeri Matador. (*)