Monday, March 21, 2016

Lomba Pacuan Kuda Tk. Kab. Rote Ndao Tahun 2016



Salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata adalah melalui pendekatan pembangunan berbasiskan masyarakat (community based development approach) dengan tiga prinsip utama yakni dari, oleh dan untuk rakyat, sedangkan landasan operasionalnya adalah program kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2015. Hal ini tertuang dalam DPA-SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2016 tentang penyelenggaraan kegiatan  Lomba Pacuan  Kuda  Tingkat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2016.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan promosi pariwisata atraksi budaya khususnya melalui event Lomba Pacuan Kuda sehingga dapat menjadi salah satu event yang akan menarik wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk berkunjung ke Kabupaten Rote Ndao sehingga akan meningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah. Selain itu, kegiatan ini dapat memperkenalkan wilayah Rote Ndao sebagai daerah kepulauan terselatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),  mengembangkan wisata atraksi budaya melalui lomba pacuan kuda sebagai salah satu produk paket wisata pada daerah destinasi unggulan dan juga menumbuhkembangkan kesadaran, kepedulian dan rasa cinta atraksi budaya pada masyarakat Kabupaten Rote Ndao. 
Lomba Pacuan Kuda di Rote

Lomba Pacuan Kuda ini rencananya akan digelar pada awal bulan Agustus 2016, bertempat di Desa Nggodimeda, Kec. Rote Tengah sebagai salah satu event untuk menyambut HUT RI yang ke-71.


* * * * *

Lomba Selancar Tahun 2016 (Rote Local Surf Contest 2016)


Dalam rangka pengembangan pemasaran wisata Kabupaten Rote Ndao, maka Pemerintah  Kabupaten Rote Ndao melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melaksanakan  kegiatan lomba Selancar Tingkat Lokal Tahun 2016 di Pantai Nemberala, Desa Nemberala, Kec. Rote Barat. Menurut rencana, lomba dimaksud akan digelar selama 2 (dua) hari pada bulan Mei 2016.
Untuk memperlancar lomba tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggandeng pihak swasta sebagai Event Organizer (EO). Maksud kerjasama ini antara lain untuk melaksanakan Promosi Pariwisata di Dalam dan di Luar Negeri di samping juga memperkenalkan potensi wisata bahari Kabupaten Rote Ndao. 
 
Lomba Selancar

Lomba Selancar Lokal ini dimaksudkan untuk menghasilkan peselancar-peselancar lokal yang profesional dan berkompeten sehingga ke depannya dapat mewakili Kabupaten Rote Ndao pada lomba-lomba Selancar di daerah bahkan negara lain. 


* * * * *

Wednesday, March 2, 2016

Potensi Wisata Kab. Rote Ndao

Potensi-potensi wisata di Kabupaten Rote Ndao secara umum dapat digolongkan sebagai berikut:

1.      Wisata Alam; wisata pantai Nemberala, pantai Bo'a, Pantai Oeseli, Pantai Tiang Bendera, Batu Termanu, Pantai Vei, dll. Selain itu masih banyak wisata alam laut di Pulau Ndana, Pulau Nuse, Pulau Doo, Mulut Seribu, dll.  

Peta Wisata Kab. Rote Ndao
2.      Wisata Budaya; wisata budaya (culture tourism) meliputi Rumah Raja Rote di Kel. Namodale, Rumah Raja Tii di Desa Oebafok, dll. 
3.      Wisata Rohani;  wisata rohani yang bersejarah yaitu Desa Fiulain, titik masuknya penyebaran Injil di pulau Rote.
4.      Wisata Minat Khusus; terdapat banyak kawasan wisata minat khusus di Kab. Rote Ndao yang akan dikembangkan misalnya pengembangan kegiatan pengolahan hasil pertanian dan perikanan, pengembangan pusat oleh-oleh (souvenir) khas daerah Rote seperti sasandu dan topi tiilangga. 
5.      Wisata Kulinier; terdapat makanan khas Rote yang unik dan bercita rasa tinggi. 


Semoga bermanfaat!!!!

* * * * * 

Tuesday, March 1, 2016

Sektor-sektor Pariwisata

Menurut Leiper, pariwisata dapat diklasifikasikan dalam 7 (tujuh) komponen yaitu:


1.      Sektor Pemasaran (The Marketing Sector); mencakup semua unit pemasaran dalam industri pariwisata di mana kegiatannya meliputi promosi/periklanan, publikasi, penjualan produk dan paket wisata.
2.      Sektor Perhubungan (The Carrier Sector); mencakup semua bentuk dan macam transportasi publik yang beroperasi sepanjang jalur transit yang menghubungkan tempat asal wisatawan (traveler generating region) dengan tempat tujuan wisatawan (tourist destination region).
3.      Sektor Akomodasi (The Accommodation Sector); berperan sebagai penyedia tempat tinggal sementara dan pelayanan yang berhubungan dengan hal itu (food dan beverage) di tempat tujuan dan tempat transit wisatawan.
4.      Sektor Daya Tarik/Atraksi Wisata (The Attraction Sector); menjadi daya tarik di lokasi tujuan wisata.
5.      Sektor Operator Wisata; mencakup perusahaan penyelenggara dan penyedia paket wisata (tempat, paket wisata, dan atraksi wisata).
6.      Sektor Pendukung/rupa-rupa (The Miscellaneous Sector); sector pendukung terselenggaranya kegiatan wisata seperti toko souvenir, restoran, bank, dan lain-lain.
7.      Sektor pengkoordinasian/regulator (Coordinating Sector); mencakup peran pemerintah selaku regulator dan asosiasi bidang pariwisata baik tingkat lokal, regional maupun internasional seperti Departemen Pariwisata, Dinas Pariwisata, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI), WTO, PATA (Pacific Asia Travel Association), dan lain-lainnya. 

Semoga bermanfaat!!! 

* * * * *