Rumah adat masyarakat Rote (Uma
Nitu)
memiliki bentuk sederhana dan hampir tidak
memiliki ukuran dan hiasan. Pada bubungannya terdapat sebuah kayu panjang
(karpus rumah) yang disebut toka dan
pada kedua ujungnya terdapat kayu bersilang yang disebut bonani. Ada 2 (dua) macam Uma
Nitu yaitu uma di hak dan uma di nek. Uma di hak artinya rumah bertiang 4 (empat). Rumah ini berukuran
kecil dan sesuai namanya, memiliki 4 tiang utama. Sebaliknya uma di nek berukuran besar dan memiliki
6 (enam) tiang utama. Rumah Adat orang Rote dibangun hanya menghadap dua arah
yaitu arah utara dan selatan. Pintu rumah adat biasanya cenderung berukuran
rendah untuk menunjukkan rasa hormat tamu kepada tuan rumah yang dikunjunginya.
Uma Nitu
No comments:
Post a Comment