Sasandu, yang sudah telanjur dikenal dengan sebutan Sasando, merupakan alat musik tradisional dari Pulau Rote, NTT. Sasandu memiliki bentuk yang sangat unik
karena terbuat dari daun lontar dan seruas bambu dengan ukuran panjang
antara 40-45 cm. Pada kedua ujung bambu tersebut dipasang sepotong kayu kecil dan
paku-paku halus untuk memasang kawat yang berfungsi sebagai tali atau dawai
yang berjumlah 7-11 tali.
Seiring perjalanan waktu, kini Sasandu sudah dibuat lebih modern lagi, seperti pada gambar berikut:
Sasandu ini disebut Sasandu Biola Elektrik yang memiliki lebih banyak dawai (senar), dan dapat dihubungkan pada Loudspeaker untuk mendapatkan bunyi yang lebih jernih.
Sasandu biasanya dimainkan sebagai alat hiburan
dalam acara adat misalnya pesta perkawinan, pesta rumah baru, acara kematian,
dan juga penyambutan tamu. Alkisah, dulunya Sasandu dimainkan oleh para jejaka untuk membujuk wanita untuk menjalin suatu hubungan.
Hingga sekarang, alat musik kebanggaan orang Rote ini pun sudah
mendunia. Satu hal yang membanggakan yakni ketika Sasandu dimainkan oleh seorang putera Timor bernama Nikodemus Tenis pada sebuah kegiatan pameran di Spanyol beberapa bulan silam. Alunan sasandu rupanya mampu menyedot perhatian Ratu Spanyol sehingga meminta Sasandu Rote tersebut yang kemudian disimpam pada Musem Nasional negeri Matador. (*)
No comments:
Post a Comment